Solidaritas dari gerakan anarkis sosial di Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia untuk 11 Juni hari Solidaritas Internasional dengan Marius Mason dan tahanan anarkis jangka panjang
Solidarity agenda for anarchist prisoners, tabling free reading books, really-really free market, distribution pamphlets June11th as free.
Before death comes to me
I want one story of revolution to lead to the altar
funeral Coal chimneys are replaced by thick black smoke from the flames of towering buildings
The bright light of the palace temple becomes the dark light of death The looming black cloud is ready to stab the authorities who like to oppress the people
Bulldozers of land demons replaced by farmers’ hoes
Buildings of tyrants destroyed by Wiji Thukul’s poetry
Prison walls and iron trellises flattened to the ground by Jungkir Maruta narrative
Discordant tones echo from every culvert challenging oppression
There is nothing worthy and worth celebrating, if there are still many of our brothers and sisters who are still prostrated above the slaughter, every combatant who continues to fight in every place and trapped behind iron bars to demand freedom and liberation.
The repressiveness that continues to linger over the tyrannical regime, the apparatus becomes an instrument of death for those who remain upright in the vanguard of the struggle. For every individual who continues to resist barbarity and domination and bring about a new world without classes. Time will go on and there is no going back.
To die of suffering or to die of boredom belongs only to the losers. So we are with you who are stabbed by the cruel regime.
To the all combatants everywhere who fighting
Long live the anger!
Long live the resistance
Location: Grobogan, Central Java, Indonesia.
Agenda solidaritas untuk para tahanan anarkis, lapak baca gratis, pasar gratis, bagi-bagi zine gratis.
Sebelum kematian datang menghampiriku
Aku ingin satu kisah revolusi menjadi penghantar ke altar pemakaman
Cerobong asap batubara tergantikan dengan asap hitam pekat dari kobaran gedung yang menjulang
Cahaya terang dari kuil istana menjadi cahaya gelap kematian
Awan hitam yang menjulang siap menikam aparat yang gemar menindas rakyat
Buldoser setan tanah berganti dengan cangkul petani
Gedung-gedung tiran luluh lantah dengan puisi Wiji Thukul
Tembok dan teralis besi penjara rata dengan tanah oleh narasi Jungkir Maruta
Nada sumbang mengumandang
Tidak ada yang layak dan perlu dirayakan, jika masih banyak saudara kita yang masih tersungkur diatas pembantaian, setiap kombatan yang terus berlawan di setiap tempat dan mandekam dibalik teralis besi untuk menuntut kemerdekaan dan pembebasan. Refresifitas yang terus langgeng diatas rezim tiranik, aparatus menjadi instrumen kematian bagi mereka yang tetap tegak berdiri di garda depan perjuangan. Untuk setiap individu yang terus melawan kebiadaban dan dominasi serta membawa dunia baru tanpa pengkelasan. Waktu akan terus berjalan dan tak ada jalan pulang. Mati menderita atau mati bosan hanyalah milik para pecundang. Maka kami ada bersama kalian yang ditikam rezim kejam.
Untuk semua kombatan diberbagai tempat yang sedang berlawanan! Panjang umur
kemarahan! Panjang umur perlawanan!
Lokasi : Grobogan, Jawa Tengah