Keserakahan dari raksasa korporasi dengan bantuan dari mesin propaganda media dan berbagai negara, mendorong kendaraan listrik sebagai jawaban atas masalah iklim dan ekologi kita. Apa yang tidak mereka sebutkan adalah bahwa kendaraan listrik ini bergantung pada lithium atau nikel untuk baterainya yang berukuran super besar dan semua yang diperlukan. Penambangan lithium dan nikel dalam jumlah yang sangat besar merupakan bencana ekologis tersendiri dan juga menyebabkan tergusurnya penduduk asli atau menghancurkan tanah mereka dalam skala yang tak terbayangkan. Kendaraan listrik membutuhkan sistem produksi destruktif masif yang sama besarnya dengan kendaraan pembakaran internal, hanya saja mesinnya diganti dengan mesin yang membutuhkan tembaga, nikel ataupun lithium dalam jumlah besar. Ketiga material ini bertanggung jawab atas kerusakan yang luar biasa pada ekosistem kita. Satu hal yang bisa kita yakini, sejauh menyangkut dunia kapitalis, produksi massal harus terus berkesinambungan agar keuntungan besar tetap mengalir ke pundi-pundi kelas parasit yang memiliki hak istimewa.
Mereka akan menenun berbagai ilusi tentang bagaimana mereka bergerak menuju produksi bersih yang ramah lingkungan, sementara itu merusak Bumi dalam skala yang tidak terbayangkan beberapa tahun yang lalu.
Satu-satunya jawaban atas bencana ekologi dan kepunahan spesies kita yang tertunda adalah dengan meruntuhkan sistem kapitalisme dan ekonomi gila yang hanya mengejar keuntungan dan pertumbuhan tanpa henti.
Berikut sedikit informasi dan daftar perusahaan yang terlibat dalam kerusakan ekologi kita:
PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (Weda Bay Nickel) merupakan korporasi yang paling terlibat dan bertanggung jawab dalam hal eksploitasi dan deforestasi hutan di Halmahera, dalam proyek brutal mereka IWIP berkongsi dengan PT Yoshan Nickel Indonesia dan PT Yashi Indonesia Investment, adapun mitra mereka dari korporasi multinasional seperti Tesla, Erament Group dan BASF German Chemical.
PT Weda Bay Nickel adalah perusahaan yang dimiliki oleh Strands Mineralindo Pte.Ltd dan PT Aneka Tambang (Antam). Kami belum menemukan bukti konkret apakah korporasi Strands Mineralindo Pte ini benar-benar dari Singapura, sebab dalam penilitian kami dari beberapa situs terdapat pencegahan untuk mengakses informasi mereka.
PT Aneka Tambang Tbk atau biasa disingkat menjadi Antam, adalah bagian dari MIND ID yang terutama bergerak di bidang pertambangan nikel, bauksit, dan emas. Korporasi ini adalah salah satu korporasi terbesar di Indonesia yang sangat berdampak paling signifikan dalam permasalahan iklim, dilansir dari portal berita media massa bahwa dikatakan PT Aneka Tambang ini telah menunjuk konsorsium dalam hal mendanai proyek ekstrasi alam untuk memproduksi Nikel.
Daftar konsorsium yang terlibat dalam eksploitasi alam: Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd dan Standard Chartered Bank.
Eramet Group merupakan korporasi raksasa multinasional yang berbasis di Prancis, mereka telah hadir di Indonesia sejak 17 tahun lalu, mereka adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan mereka telah mengucurkan dana 6 milliar dolar AS sejak 2011 lalu.
BSAF Chemical adalah perusahaan asal Jerman yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1976, Badische Anilin & Soda Fabrik (BASF) menjadi salah satu perusahaan Jerman yang berinvestasi sejak zaman Orde Baru. BSAF bergerak di bidang kimia, nutrisi, agrikultur, dan pertambangan, BSAF kini tengah ditahap untuk menyelesaikan kemitraannya dengan Eramet Group dengan jumlah investasi 2,6 milliar dollar untuk sebuah pabrik di Halmahera.
Adapun untuk Tesla sendiri informasinya masih sangat kabur, apakah mereka jadi berinvestasi di mega proyek ekstrasi alam di Halmahera? Tetapi menurut informasi yang kami dapati bahwa Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Indonesia mengatakan “Kita masih NDA, tapi saya bisa katakan kita punya kemajuan yang sangat maju,” NDA adalah singkatan dari (Non-disclosure agreement/perjanjian kerahasiaan).
PT Trakindo Utama turut selalu terlibat dalam proyek-proyek Industri, Pertambangan dan Pembangunan, seperti yang kita ketahui Trakindo adalah motor penggerak yang menyediakan alat berat seperti Bulldozer, Dump Truck, Eskavator dan Asphal Paver. Trakindo sendiri menjadi dealer resmi tunggal Caterpillar pada tanggal 13 April 1971. Caterpillar adalah produsen peralatan konstruksi dan pertambangan, mesin disel dan gas alam, serta turbin gas industrial terbesar di dunia. Anak perusahaan: PT Tri Swardana Utama
Ditambah listrik adalah salah satu hal terbesar yang memangsa ekosistem kita, tak lain dan tak bukan adalah PLN lah yang paling bertanggung jawab atas ekosida ini, salah satu contoh despotisme dari Pemerintah adalah saat di mana Perjuangan Petani Wadas melawan Eksploitasi Penambangan Batuan Andesit pada Februari 2022 lalu, saat itu listrik dipadamkan guna untuk penangkapan terhadap para pejuang yang menolak tambang tersebut.
PT. Cita Mineral Investindo Tbk bergerak di bidang pertambangan. Perusahaan ini didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan Bauksit, dan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Logam. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1992.
PT Harita Prima Abadi Mineral adalah perusahaan penambangan bauksit yang didirikan pada tahun 2005 dan bermarkas di Jakarta.
Kami tidak hanya sekedar merekomendasikan daftar perusahaan tetapi kami menganjurkan untuk melakukan penyerangan berdasarkan lokalitas masing-masing, adapun misalnya dengan tempat penukaran baterai kendaraan listrik seperti Swap Poin yang ada di Indomaret.
Serangan tidaklah terbatas dalam bentuk spesialisasi, lakukanlah dengan segala metode!
Untuk Keliaran!
Untuk Anarki!